Senin, 28 September 2015

Asam Urat 6/100

Asam Urat 6
Gout/Uric Acid

Terapi Herbal dan Bekam Ringkas

Nama Herbal :
-          Sidaguri
-          Temulawak
      -     Sarnng semut

Area Bekam :
- Kaahil
-  Alawarik
- BI 15
- B120

 Catatan :
Panduan disarikan dari pengalaman dan  bersifat saran, sebaiknya terapis menyesuaikan dengan kondisi pasien di lapangan.


Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Label :

Sidaguri, Temulawak, Sarnng semut, Bekam, Kaahil, Alawarik, BI 15,  B120, Verri JP MA, Thera Afiat, Kelapa Gading, Asam Urat

Masuk Angin 5/100

Angin
Masuk Angin, Cold

Terapi Herbal dan Bekam Ringkas

Nama Herbal :
- Kunyit Putih
- Jinten Hitam


Area Bekam :
-Kaahil
- Katifain
- BI 15
- B120

 Catatan :
Panduan disarikan dari pengalaman dan  bersifat saran, sebaiknya terapis menyesuaikan dengan kondisi pasien di lapangan.



Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Label :

Kunyit Putih, Jinten Hitam,  Kaahil, Katifain, BI 15, B120, Verri JP MA, Thera Afiat, Kelapa Gading, Angin, Masuk Angin,

Kamis, 17 September 2015

Sistem Mata


SISTEM MATA

Bagian-bagian mata
Palpebra : kelopak mata
Cillia : bulu mata
Supracillia : alis mata
Sklera : putih mata
Iris : warna bola mata
Pupil : refleks cahaya
Kornea : lapisan bening transparan
Lensa : dibelakang pupil
Koroid : lapisan pembuluh darah mata
Retina : lapisan saraf di belakang mata

Gejala umum mata
1. Kelainan penglihatan
2. Kelainan penampilan mata
3. Kelainan sensasi mata (nyeri & sakit)

pembagian mata secara anatomis
1. Adneksa : palpebra, kelenjar periokuler
2. Bola mata : sklera, koroid, iris, lensa, pupil, kornea, retina, fovea (bintik kuning), bintik buta, saraf optik
3. Orbita (lingkar mata)

Keadaan pupil
- terang (pupil mengecil)
- gelap (pupil membesar)

Pemeriksaan fisis mata
·         inspeksi (segmen anterior bola mata)
·         Iluminasi oblik (segmen anterior bola mata)
·         Palpasi :
o        finger tension nyeri tekan (uveitis)
o        massa tumo adenopati (kelenjar preaurikuler)
·         Tekanan intraokuler
·         lapangan pandang
·         Funduskopi/oftalmoskopi (pemeriksaan interior bola mata)
·         Visus (pemeriksaan ketajaman pandangan)
·         Refraksi (pemeriksaan tinggi penglihatan)
·         pemeriksaan buta warna

Pemeriksaan tekanan intra okuler
 - langsung (hanya untuk binatang)
 - tdk langsung (finger tension & tonometer)

Pemeriksaan funduscopi/oftalmoskopi (untuk melihat dan menilai kelainan dan keadaan pada fundus okulli)
dengan mengunakan alat oftalmoskospi

Mekanisme pergerakan otot-otot ekstraokuler :
Abduksi : BM brgerak k temporal (samping)
Aduksi : BM bergerak ke nasal (hidung)
Intorsi : posisi jam 12 pd kornea nasal (serong atas ke hidung)
Ekstorsi : posisi jam 12 pd kornea temporal (serong atas ke samping)
Elevasi : BM ke atas
Depresi : BM ke bawah

otot-otot ekstraokuler:
·         O. rectus medial
·         O. rectus inferior
·         O. rectus lateral
·         O. rectus superior
·         O. obliq superior
·         o. obliq inferior

Ketajaman mata
 - ketajaman penglihatan sentral : kartu snellen
 - ketajaman penglihatan perifer : dgn tes konfrontasi (lapangan tembak/lapangan pandangan)

Pemeriksaan Lapangan Pandangan
=> untuk menentukan batas luar persepsi penglihatan oleh retina perifer
Batas luar pandangan normal:
·         batas nasal/medial = 60 derajat
·         batas temporal (luar) = 90 derajat
·         batas atas      = 70 derajat
·         batas bawah = 50 derajat

Segmen anterior bola mata
1. Palpebra
 Abnormalitas : silia, kulit, plika, kantus, kony di eversi. (Bandingkan mata kiri dan kanan)
2. Konjungtiva bulbi (lapisan bola mata)
  Abnormalitas : injeksi hiperemia, injeksi perikornea, laserasi, kemosis, subkonjungtival bleeding
3. Sklera
 Abnormalitas : warna, penipisan, penonjolan, intak
4. Kornea
 Abnormalitas : sikatriks, ulkus, korpus alienum, keratitis
Cttn : tes sensibilitas kornea dgn refleks kedip
5. Iris
 Abnormalitas : kripte, sinekia, iridektomi
6. Bilik mata depan
 Abnormalitas : infeksi bola mata (isi : hifema/darah, hipopion/nanah

Pemeriksaan luar dgn alat
 - biomikroskopi slitlamp
 - tonometri
 - oftalmoskopi

Beberapa penyakit pd mata
1. Glaukoma : peningkatan tekanan bola mata (tidak terlalu meningkat, biasanya penyakit sekunder,  biasanya 2-2 nya tp blm tentu)
Penyebab :
* Aliran bola mata tersumbat
* Tekanan darah tinggi
* Gangguan peliver (syaraf tepi) akibat diabetes
* Pengentalan darah
2. Katarak : mata berawan di daerah hitam
3. Pale conjunctiva
4. Conjunctivitis
5. Subconjunctival hemorrhage (bleeding)
6. Proptosis : peninjolan bola mata
7. Abnormalitas sistem lakrimal
 * lakrimasi (keluar air mata berlebihan)
 * epiphora (sumbatan)
 * kenalikulitis (saluran)
 * dakriosistitis
8. Megalokornea : mata membersar
9. KorpuS alienum : cairan pd mata

>Kelainan pd lensa mata <
- miopi : rabun jauh
- hipermetropi : rabun dekat
- presbiopi : rabun senja

Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Penyakit Kulit dan Kelamin



Gejala => keluhan pasien
Tanda => penemuan yang diperoleh saat pemeriksaan fisik

Mucosa : segala sesuatu yg tidak terbungkus kulit tapi terlihat (contoh bibir)
Efloresensi : ruam kulit
Indurasi : tinggi luka (lesi : abnormalitas kulit dimanapun)
Fluktuasi : bergelombang

Pemfis pd kulit
Inspeksi adekuat (inspeksi harus kuat)
1. Pasien sama sekali tak berpakaian, hanya dengan pakaian pemeriksaan
2. Penyinaran adekuat, dari cahaya natural atau terang sampai cahaya untuk fluoresen (cahaya biru)
3. Dipersiapkan untuk melihat penyakit (berusaha tidak jijik)

Tahapan pemeriksaan
- pemeriksaan mucosa
- pemeriksaan mulut
- pemeriksaan kuku
- kelainan penyakit sistemik

Alat
- lampu wood
- kaca pembesar
- sarung tangan

Efloresensi terbagi menjadi (menurut Prakken):
·         efloresensi primer
makula, papula, plak, urtika, nodus, nodulus, vesikel, bula, pustula, dan kista
·         eflorensi sekunder (muncul karena ada efloresensi primer)
skuama, krusta, erosi, ulkus dan sikatriks

definisi Beberapa efloresensi :
Makula = kelainan warna
Urtika (biduran) = edema yang timbul mendadak dan hilang perlahan
Vesikel = gelembung isi cairan, ukuran kurang dari 1 cm
Pustula = gelembung (vesikel) isi nanah
Papula = penonjolan di atas permukaan kulit, konsisten keras, batas tegas, ukuran > 1 cm
Bulla = vesikel ukuran besar ( >1cm)
Nodus = massa padat sirkumskrip (batas tegas), terletak di kutan/subkutan ukuran >1cm
Nodulus= Nodus ukuran <1cm
Kista= ruangan berdinding berisi cairan/sel/sisa sel
Abses (bisul)= kumpulan nanah dalam jaringan
Sikatriks (bekas luka) = terdiri atas jaringan tak atuh ...
Erosi = kehilangan jaringan kulit tidak melampaui stratum basal
Ekskorasi = kehilangan jaringan lebih dalam dari erosi, hingga terlihat darah dan serum
Ulkus = jaringan yang hilang lebih dalam dari eskorasi, (mempunyai tepi, dinding, dasar dan isi)
Skuama = lapisan stratum yang terlepas dari kulit (contoh panu)
Krusta = cairan badan yang mengering, dapatbercampur dengan jaringan nekrotik atau benda asing
Tumor = istilah umum untuk benjolan
Infiltrat = tumor terdiri dari kumpulan sel radang
Vegetasi = pertumbuhan berupa penonjolan bulat/runcing yang jadi satu
Anetoderma (keriput) = kulit kehilangan elastik
Likenifikasi = penebalan kulit disertai relief yang makin jelas
Guma = infiltrat sirkumskrip (batasnya tebal), menahun, dekstruktif, biasanya lunak
Eksantema = kelainan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat, biasanya didahului demam
Monomorf = kelainan kulit Hanya terdiri dari 1 ruam
Polimorf = kelainan kulit yang terdiri dari macam-macam ruam
Telangiektasi = pelebaran pembuluh kapiler
Roseola = eksantema yang lentikuler (kelainan kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat, biasanya didahului demam berukuran biji jagung), warna merah tembaga (contoh: sipilis dan frambusia)
Eksantema skarlatiniformis = erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk eritema numuler
Eksantema morbiliformis= erupsi berbentuk eritema yang lentikuler
Galopans = proses yang sangat cepat meluas (co: ulkus diabetik)

Berbagai istilah untuk ukuran, susunan, bentuk, kelainan bentuk, serta penyebaran dan lokalisasi
1. Ukuran
 * miliar : sebesar kepala jarum pentul
 * lentikular : biji jagung
 * numular : uang logam
 * plakat : lbh besar dr numular

2. Susunan kelainan/bentuk
·         Liniar = garis lurus
·         Sirsinar anular = melingkar
·         Arsinar = bulan sabit
·         Polisklik = pinggirannya sambung menyambung
·         Korimbiformis = seperti induk ayam dikelilingi anaknya

3. Bentuk
·         Teratur (msl : bulat, lonjong)
·         Tidak teratur

4. Penyebaran dan lokalisasi
·         Sirkumskrip = batasnya tegas
·         Difus = batasnya tidak tegas
·         Generalisata = tersebar di sebagian badan
·         Universalis = tersebar di seluruh atau hampir seluruh badan
·         Solitar = satu lesi
·         Herpetiformis = vesikel berkelompok seperti pada H
·         Konfluens = terdiri dari 2 atau lebih lesi
·         Diskret = terpisah satu dan yang lainnya
·         Serpiginosa = proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di bagian yang ditinggalkan
·         Irisformis = eritema bentuk bulat lonjong dengan vesikel lebih gelap di tengahnya
·         Simetrik =mengenai kedua belah badan yg sama (contoh: ada luka yang sama pada tangan kanan dan tangan kiri)
·         Bilateral = mengenai kedua belah badan (contoh: luka yang sama terdapat pada tangan kanan dan kaki kiri)
·         Unilateral = mengenai sebelah badan

Pemeriksaan mikroskopis yg sering dilakukan
1. KOH (potassium hidroksida) : infeksi dermathopyta dan kandida
2. Pewarna Gram : mendiagnosa impetigo bulosa & menentukan penyebab cth krn bakteri, Jamur, virus,
steril
3. Sediaan Tzanck : infeksi herpes
4. Kerokan skabies : skabies
5. Pemeriksaan lapangan gelap : infeksi sifilis aktif
6. Kultur dan resistensi
7. Biopsi kulit
8. Tes imunoflurosens : kelainan antibodi yg mrusak kulit

PRICK TEST : tes penunjang diagnosis penyakit2 atopi, urtikaria dan rintis alergi
PATCH TEST : mengidentifikasi pasien dgn dermatitis kontak penyebab alergi

Penyakit kelamin
Efloresensi/Ruam kulit
* eritema
* vesikel
* papul
* erosi
* guma
* ulkus
* penyakit yg ditandai dgn DUH Tubuh (keluarnya cairan melalui OUE/vagina selain urine)
 - gonore
 - trikomoniasis
 - vaginosis
 - kandidosis

Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:




DASAR-DASAR PEMERIKSAAN FISIK UMUM



DASAR-DASAR PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Pemfis Dasar

Gejala => keluhan pasien
Tanda => penemuan yang diperoleh saat pemeriksaan fisik


Dasar-dasar Pemeriksaan fisik umum:
identitas pasien
anamnesis
pemeriksaan fisik
diagnosa banding
pemeriksaan penunjang
diagnosa pasti
penatalaksanaan
promotif, preventif, rehabilitatif
prognosa

Pemeriksaan fisik terdiri dari=>
Inspeksi (melihat)
Palpasi (meraba/menekan)
Perkusi (mengetuk)
Auskultasi (mendengar dengan alat (stetoskop))

Pemeriksaan penunjang =>
pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan penunjang lainnya
radiologi
ekg
eeg
ct-scan
mri

Diagnosa pasti =>
hanya satu diagnosa dan dapat diberikan ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan

promotif => hal yang mendorong kesembuhan pasien
preventif => hal yang mencegah buruknya kondisi pasien (misal Pantangan)
rehabilitatif => menjaga kondisi pasien, meningkatkan kondisi pasien agar cepat sembuh/berfungsi seperti semula

Prognosa:
kemungkinan harapan hidup/kesembuhan pasien
terdiri dari:
dubia ad bonam (kemungkinan sembuh)
dubia ad malam (kemungkinan buruk)

Nilai normal Tanda-tanda vital =>
Denyut nadi = 60-100 x/menit
pernapasan = 16-24 x/menit
suhu = 36-37 derajat
tekanan darah = <140/80 mm Hg

=>  Contoh Kegiatan Pemeriksaan Fisik <=
1. Inform Concern
Assalamualaykum/selamat pagi saya…... Sebagai herbalis medik yg bertugas hari ini akan memeriksa anda. Mohon maaf jika selama pemeriksaan berlangsung mungkin anda akan merasa kurang nyaman dikarenakan ada pemeriksaan yg bersifat pribadi, tetapi anda tdk perlu khawatir semua rahasia anda akan saya jaga sesuai dengan prosedur dan kode etik herbalis medik Indonesia. Bagaimana apakah anda sudah siap? Ada pertanyaan? bisa dimulai?
2. Pasien ganti pakaian
3. Kesadaran : compos mentis
4. Ukur TB TT (ilustrasi)
5. Lingkar perut
6. Lingkar lengan
7. Mempersilahkan ke tempat tidur
8. TTV (ilustrasi)

>> Inspeksi <<

1. Rambut
  * terdistribusi merata

2. Alis
  * simetris

3. Telinga
  * cerumen pd lubang telinga (-) dan benjolan, simetris

4. Mata
  * konjungtiva (lihat ke atas tarik kelopak kebwh)
hasil : (Anemis/tidak)

  * sklera (lihat ke bawah tarik kelopak ke atas)
(Ikterik/tidak)

5. Hidung
  * saddle nose (-)
  * deviasi septum (-)
  * epistaksis (-)
*sekret/serumen (ada/tidak)

6. Bibir
  * sianosis, pecah”, sariawan?, simetris?

7. Mulut
  * mucosa bucal hiperemis (terlihat/tidak)
  * palate molle intak (ada/tidak)

8. Leher
  * benjolan (-)

9. Tangan (ekstrimitas superior)
  * palmar anemis (-)
  * kelainan struktur tulang (-)
  * kuku sianosis (-)
  * kuku tabuh (-)
  * kuku sendok (-)

10. Dada
  * dextra sinistra : simetris
  * tarik napas buang napas tdk ada yg tertinggal (dilihat dari bawah)
  * lesi hiperpigmentasi/hipopigmentasi (-)

11. Torax lebih tinggi dr abdomen

12. Kaki (ekstrimitas bawah)
  * pergelangan kaki simetris
  * kalus pd plantar (-)

>> Palpasi <<

1. Rambut
  * rontok/tidak rontok

2. Alis
  * madarosis (-) (dengan menarik bagian ujung alis)

3. Mata
  * finger tension (tekan bola mata) : eksoftalmus (-), ada peningkatan tekanan?

4. Hidung
  * tarik ke kanan kiri : krepitasi (-)

5. Telinga
  * pre/post auricular dextra/sinistra
    Benjolan/nyeri : (-)
*tarik daun telinga ⅓ proksimal ke arah lateral (rasa nyeri?)

6. Leher
  * submandibula : benjolan/nyeri (-)
  * submental : benjolan/nyeri (-)
  * rantai jugular dextra sinistra benjolan nyeri (-)

7. Bahu
  * nodus supraklavikula : benjolan/nyeri (-)
  * ruang supraklavikula : benjolan/nyeri (-)

8. Dada
  * vocal premitus (7-7) dgn formasi 2-1-1-2 telapak tangan di atas dada (pada wanita di bagian punggung)
Hasil : teraba sama pd kedua lapangan paru

9. Aksila
  * benjolan/nyeri (-)

10. Abdomen (4 kuadran)
  * palpasi ringan (tarik napas buang napas tekan pelan dgn 1 tangan dr dlm ke luar)
Hasil : benjolan/nyeri (-)
 * Palpasi dalam (tekuk kedua kaki, taril napas dlm buang napas tekan dgn 2 tangan dr dlm keluar)
Hasil : benjolan/nyeri (-)

11. Epigastrum
  * tarik napas buang napas tekan perlahan (seperti palpasi dalam)
Hasil : kardiomegali (-)

12. Inguinal
  * raba perlahan : benjolan/nyeri (-)

13. Kaki (ekstrimitas bawah)
* Pre tibia : dextra sinistra : pitting oedem (-)
* dorsum pedis : dextra sinistra : pitting oudem (-)
* remas jari2 kaki : nyeri (-)
* kuku sendok/tabuh (-)


>>Perkusi<<

1. Intercosta
  * cari mid clavicula tentukan interkosta, ketuk dgn 2 tangan, cari bunyi berbeda
Hasil : normal intercosta 5-6 (batas paru hepar)

2. Abdomen (4 kuadran abdomen)
  * ketuk keempat kuadran abdomen
Hasil normal : keempat kuadran abdomen berbunyi timpani


>> Auskultasi <<

1. Auskultasi paru (memakai membran stetoskop)
  * Bagian torak: Jika dextra 4 intercosta ke bawah maka sinistra 3 intercosta ke bawah
 * Bagian aksila : sesuai bagian torak
Hasil : normal anterior/lateral baik dextra/sinistra terdengar vesikuler

2. Auskultasi katup jantung
  * katup aortic (membran) = interkosta 2, lateral sternum dextra
  * katup pulmonary (membran) = interkosta 2, lateral sternum sinistra
  * katup trikuspidal (corong) -= interkosta 4, lateral sternum sinistra
  * katup mitral (corong) = interkosta 5
Hasil : bunyi detak jantung reguler
Aritmia (-)

3. Abdomen/perut (memakai corong stetoskop)
  * 4 kuadran abdomen
    1. Superior dextra
    2. Inferior dextra
    3. Superior sinistra
    4. Inferior sinistra
Hasil : bising usus terdengar sama (12-16x/menit)

Untuk info Terapi Herbal hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source: